
Depok, Rp1news – Hilirisasi industri kepala sawit memberikan berkah bagi rakyat. Produktivitas petani meningkat dan menyerap banyak tenaga kerja.
Melalui hilirisasi industri, Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia juga dapat mengendalikan perdagangan minyak kelapa sawit pada pasar internasional, kata Menteri Perindustrian (Menperin) RI 2014-2016 Saleh Husin dalam disertasi berjudul : Hilirisasi Industri Sawit untuk Memperkuat Perekonomian Nasional dan Meningkatkan Posisi Tawar Indonesia dalam Perdagangan Dunia.
Sidang terbuka promosi doktornya berlangsung di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Sabtu ( 24/02), Kampus UI Depok.
Saleh Husin mengatakan, hilirisasi memperkuat perekonomian nasional, meningkatkan nilai ekspor, menurunkan impor, menghemat devisa.
“Tidak lagi tergantung ekspor bahan mentah. Besar kecilnya suplai sawit pada pasar internasional dikendalikan Indonesia sesuai dengan besar kecilnya kebutuhan sawit di dalam negeri,” sambungnya.
Sidang terbuka dipimpin Ketua Athor Subroto, S.E.,M.M., M.A., Ph.D. berindak sebagai promotor Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si.,M.M; Ko-Promotor 1 Dr. Drs. A. Hanief Saha Ghafur, M.S. dan Ko-Promotor 2 : TM Zakir Machmud, Ph.D.
Penguji terdiri dari Dr. Polit Sc. Henny Saptatia D.N, Dr. Fibria Indriati Dwi Liestiawati, S.Sos., M.Si., Muliadi Widjaja, Ph.D, Mohamad Dian Revindo, Ph.D., dan Muhammad Syahroni Rofii, S.H.I., M.A., Ph. D.
INSENTIF PAJAK
Dalam kesempatan itu, Saleh Husin mendorong pemerintah agar memberikan insentif perpajakan guna mengundang investasi produk hilir seperti produk kosmetika, makanan kemasan, dan bahan bakar sawit.
Kajian seputar hilirisasi kelapa sawit lainnya dikupas. Saleh Husin yang Managing Director Sinar Mas itu, menyimpulkan,
hilirisasi industri kelapa sawit adalah kunci peningkatan perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa.
Tidak tanggung-tanggung, dia memacu pemerintah Indonesia agar berani mengurangi volume ekspor minyak sawit ke Malaysia dan Belanda.
Menurutnya, Belanda jika ingin membeli sawit langsung dari Indonesia, tanpa perantaraan Malaysia.
Sejumlah tamu penting menyaksikan proses sidangnya. (rel/ ∆)