
Jakarta,Rp1news- Berebut potensi dana zakat sebesar 327 triliun dan dana wakaf 180 triliun setiap tahunnya, Wakil Presiden (Wapres) meresmikan pendirian Ruang Amal Indonesia di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (14/05/2024).
Ruang Amal Indonesia ini merupakan lembaga amil zakat yang akan mengelola dana sosial syariah seperti, menghimpun dan mengelola zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF).
“Saya mendapatkan informasi potensi dana zakat itu sebesar Rp327 triliun dan dana wakaf Rp180 triliun setiap tahunnya,” kata Wapres dalam keterangannya.
Wapres menegaskan baru sekitar 10 persen dana zakat dan wakaf yang dipungut. Sebab itu, perlu diperbanyak lembaga amil zakat untuk menghimpun dana ZISWAF tersebut.
“Namun bukan hanya diperbanyak pendirian lembaga amil zakat itu, tapi juga harus selektif dalam pemberian izin kepada lembaga amil zakat yang baru,* tambahnya.
“Saya mendapat laporan, hingga Februari 2024, Kementerian Agama telah menerbitkan izin operasional kepada 170 lembaga amil zakat,” kata Wapres
Wapres mengatakan perizinan ini diberikan sebagai upaya menjaga kepercayaan umat agar dana yang dihimpun terkelola dengan baik dan transparan.
Dalam kesempatan itu, Wapres meminta adanya inovasi penyaluran dana sosial kepada penerima manfaat agar dana tersebut tepat sasaran dan terjaga kemanfaatannya.
”Optimalkan penyaluran dan kebermanfaatan dana ZISWAF dengan mengembangkan berbagai inovasi pada skema distribusi, seperti pemberian bantuan pendidikan, pelatihan kerja dan wakaf irigasi,” tambah Wapres.
Wapres juga meyakini bahwa pengelolaan dana ZISWAF memerlukan kerja sama berbagai lembaga serta pemangku kepentingan lainnya agar tata kelola penyaluran ZISWAF berjalan beriringan demi membangun ekonomi umat.
Pembina Yayasan Ruang Amal Indonesia Taufiq R. Abdullah menyampaikan, Rumah Amal Indonesia akan fokus pada pembangunan sosial kemanusiaan, keagamaan, pendidikan, dan lingkungan melalui pengelolan zakat, infaq wakaf, dan corporate social responsibility dan dana sosial lainnya melalui berbagai program yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan Masyarakat.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan bahwa melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, bagaimana peran zakat dalam menuntaskan kemiskinan di Indonesia menjadi sorotan. Oleh karena itu diperlukan sebuah roadmap yang jelas dalam tata kelola zakat dan pihaknya telah mencoba membuat sejumlah langkah strategis.
“Kementerian Agama telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam tata kelola zakat, yaitu memperkuat regulasi untuk memastikan tata kelola zakat sesuai dengan dinamika masyarakat, membangun infrastruktur yang memadai dari pusat hingga kecamatan untuk memfasilitasi akses yang lebih mudah, dan menyusun peta jalan bersama para stakeholder untuk mencapai visi bersama dalam pembangunan zakat Indonesia,” ungkapnya.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah serta Ketua dan jajaran Pengurus Ruang Amal Indonesia. Adapun Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan M. Imam Aziz. (@)