0 3 min 1 yr

Jakarta,Rp1news- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) akan dilibatkan dalam program makan siang gratis di Pemerintahan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka.

Namun dalam program makan siang gratis di sekolah tersebut, BAZNAS tidak akan menggunakan dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang disalurkan masyarakat ke BAZNAS.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA mengatakan pihaknya akan memberdayakan para mustahik yang tersebar di seluruh Indonesia, jika nantinya dilibatkan program makan siang gratis.

“Dengan adanya program makan siang gratis, para mustahik dan UMKM binaan BAZNAS akan mendapat banyak manfaat seperti pelibatan dalam memasak dan menyajikan, penyediaan bahan baku dari peternak atau petani binaan BAZNAS, dan lainnya,” papar Noor di Jakarta dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).

Noor juga memastikan, program makan siang gratis tidak akan menggunakan dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya yang dikelola BAZNAS. BAZNAS hanya berfokus pada pemberdayaan mustahik/UMKM binaan untuk mendukung program ini.

Ia menambahkan di setiap desa ada UPZ BAZNAS yang berkolaborasi antara desa dengan masjid. Boleh saja muzaki membantu atas dasar kesepakatan.

Noor menjelaskan, banyak program unggulan BAZNAS di pelosok negeri yang bisa menopang kesuksesan program makan siang gratis, salah satunya Balai Ternak BAZNAS yang ditargetkan mencapai 35 titik balai ternak.

Kemudian, BAZNAS juga memiliki program Lumbung Pangan BAZNAS, yang telah berperan penting dalam menyuplai kebutuhan beras zakat fitrah BAZNAS ke seluruh Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Beragam program unggulan BAZNAS tersebut turut ditopang dengan adanya BAZNAS dari tingkat provinsi, hingga kabupaten/kota di Indonesia.

Noor menambahkan, program makan siang gratis harus banyak dinikmati mustahik, sehingga tidak ada lagi orang tanpa asupan gizi dan protein yang memadai, apalagi sampai ada yang kelaparan. Hal ini menurutnya, sesuai dengan tujuan BAZNAS dalam menyejahterakan masyarakat.

Kiai Noor menegaskan, program makan siang gratis tidak akan pernah dikapitalisasi dengan objek mustahik yang makan, tapi melibatkan mustahik yang menyediakannya. Seperti yang selama ini dilakukan, BAZNAS berfokus pada pemberdayaan para mustahik untuk bisa mandiri secara ekonomi.

“Justru kalau sudah dikapitalisasi, kami tidak bisa terlibat. Kami berusaha memberdayakan mustahik. Para mustahik boleh saja mengambil keuntungan, sementara kami hanya mendampingi,” katanya.

Sepanjang triwulan pertama 2024, lebih dari 66 ribu mustahik telah diberdayakan oleh BAZNAS/LAZ dalam bidang ekonomi. Jumlah ini sangat mungkin bertambah jika para mustahik dilibatkan dalam program makan siang gratis. (@)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *