
Jakarta, Rp1news – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari ajang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat yang akan digelar 5 November mendatang.
Biden yang kini berusia 81 tahun, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Minggu (21/07) bahwa ini adalah “kehormatan terbesar” untuk menjabat tetapi pengunduran dirinya adalah “demi kepentingan terbaik partai saya dan negara”.
Seperti dikutip BBC, Kamala Harris, wakil presiden AS yang mendampingi Joe Biden. Wanita berusia 59 tahun ini, mengatakan bahwa merasa terhormat karena didukung Biden.
Dia menambahkan bahwa dirinya akan “mendapatkan dan memenangkan nominasi ini” dan menyatukan AS melawan Donald Trump.
“Kita punya waktu 107 hari hingga hari pemilihan,” katanya. “Bersama-sama, kita akan berjuang. Dan bersama-sama, kita akan menang, ” tambah Harris.
Untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, Presiden Biden telah meraih 3.896 delegasi – jauh lebih banyak dari jumlah yang dibutuhkan untuk mengamankan nominasi partai.
Namun, ketika Biden memutuskan mengakhiri kampanye dan mendukung Kamala Harris, bukan berarti seluruh anggota partai tersebut mendukung keputusan itu.
Pada akhirnya terserah pada anggota Partai Demokrat untuk memilih siapa pun dalam Konvensi Partai di Chicago pada 19 Agustus 2024.
Salah satu penyebab keputusan Biden mundur adalah besarnya desakan dari para pemilih Partai Demokrat agar dia mundur sebagai calon presiden partai tersebut.
Keputusan dramatis Joe Biden yang diumumkan hari Minggu waktu AS tersebut telah mengacaukan pilpres AS 2024 dan memicu pergulatan sengit menuju hari pemungutan suara.
“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani sebagai Presiden Anda,” tulis Biden dalam surat yang di-posting di X sebelum pukul 14.00 siang pada hari Minggu, seperti dikutip dari TIME, Senin (22/7/2024). (@)