
Jakarta, Rp1news – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa Indonesia sedang menghadapi kekurangan stok darah.
“Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu terus meningkatkan donor darah agar stok darah minimal terpenuhi,” jelas Wapres.
Itu diutarakan Wapres saat menyematkan secara simbolis tanda kehormatan tersebut kepada 26 perwakilan pemberi Donor Darah Sukarela (DDS) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (05/08/2024).
Dalam acara itu Wapres menganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada para pemberi DDS 100 kali kembali digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Kementerian Sosial.
Wapres selanjutnya mengemukakan, kondisi stok darah di Unit Donor Darah PMI di seluruh Indonesia saat ini baru mencapai sekitar 91 ribu kantong, jauh dari jumlah ideal yang seharusnya mencapai 2,5 persen dari jumlah penduduk, yaitu sekitar 7 juta kantong darah per tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, Wapres mendorong peningkatan motivasi masyarakat agar menjadi pendonor darah sukarela secara teratur. Menurutnya, upaya ini tentu tidak lepas dari peran proaktif dari seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
“Bersama-sama kita harus dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas darah, hingga menyusun sistem pembinaan yang lebih intens agar masyarakat semakin termotivasi melakukan donor darah secara rutin,” tegas Wapres.
Lebih jauh, ia memaparkan langkah-langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan stok darah tersebut. Pertama, gencarkan sosialisasi dan promosi tentang pentingnya donor darah kepada masyarakat.
“Kesadaran dan partisipasi pendonor yang tinggi akan memperkuat solidaritas kemanusiaan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap dampak bencana dan krisis kesehatan,” sebut Wapres.
Kedua, imbuhnya, tingkatkan edukasi dan pengetahuan tentang kegiatan palang merah.
“PMI harus mulai menyasar generasi muda untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan PMI. Gunakan sosial media dan grafis yang menarik untuk menumbuhkan minat untuk melakukan donor darah,” pinta Wapres.
Ketiga, ia meminta kolaborasi intensif antara kementerian dan lembaga diperkuat agar keamanan dan ketersediaan darah terjamin. Menurut Wapres, kolaborasi juga harus melibatkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Kementerian Sosial.
“Bersama kita harus dapat menjaga stok produk darah dan meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan darah,” ucapnya.
Keempat, Wapres mengingatkan perlunya pelibatan kalangan dunia usaha atau organisasi masyarakat dalam kegiatan donor darah.
Wapres ke-10 dan ke-12 selaku Ketua Umum PMI, M. Jusuf Kalla melaporkan bahwa PMI telah memenuhi sekitar 93 persen kebutuhan darah nasional. Pihaknya meminta, pemerintah melalui Kemenkes meningkatkan ketersediaan reagen untuk skrining darah dari tahun ke tahun demi memastikan darah yang disalurkan kepada masyarakat terbebas dari penyakit.
“Hal ini untuk menjamin bahwa darah yang diterima dari masyarakat dan dikembalikan kepada masyarakat adalah darah yang sehat dan aman,” ucap Jusuf Kalla.
Selain para pendonor, hadir dalam acara ini, Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita, serta jajaran pengurus dan mitra PMI.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi; dan Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, dan Arif M. Marbun. (@)