0 4 min 9 mths

Jakarta, Rp1news – Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dan Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin bersilaturahmi dengan pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) pada Kamis (17/10/2024).

Acara ini, yang juga menjadi momen perpisahan, berlangsung di Auditorium Setwapres, Jalan Kebon Sirih, Jakarta. Hadir pula unsur pengamanan, dokter kepresidenan, dan wartawan Istana Wapres.

“Hari Ini, merupakan hari yang menyenangkan bagi saya. Saya mengucapkan terima kasih, ini adalah acara yang luar biasa,” kata Wapres di awal sambutannya.

Menurut Wapres, acara ini merupakan penghormatan baginya. “Saya akan terus mengabdi di tempat lain. Saya bisa mengabdi mungkin di pesantren, berdakwah, dan saya ada tugas baru lagi, saya kembali ke politik,” tambah Wapres.

Di bidang politik, kata Wapres, dirinya menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Itu pengabdian, politik itu harus dimaknai sebagai pengabdian. Lalu saya menyebutnya politik itu jihad islahi,” papar Wapres.

Ia menjelaskan jihad di sini dalam arti perbaikan melalui jalur politik. Untuk melakukan perbaikan, harus bisa melalui jalur dakwah, itu juga jihad. Melalui pendidikan, itu juga jihad.

Melalui ekonomi, lanjut Wapres,  itu juga jihad. “Melalui politik pun jihad. Saya menyebutnya jihadun islahiyun siyasiyun limaslahatil jamiat,” pungkasnya.

Yaitu berjuang untuk melakukan perbaikan melalui jalur politik untuk kemaslahatan semua pihak seluruh bangsa. “Saya bilang politik itu bisa struggle for power untuk kekuasaan, tapi juga struggle for islah. Yaitu berjuang untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Hadirin sekalian, jadi pengabdian tidak boleh berhenti apapun lapangannya sudah sampai akhir hayat kita,” tambahnya.

“Jadi saya merasa bergemira karena saya ditakdirkan oleh Allah bisa menjadi wakil presiden, bisa mengabdi. Padahal saya dulu cita-citanya enggak pernah ada untuk jadi wakil presiden. Orangtua saya juga menyiapkan saya bukan jadi wakil presiden, dulu jadi kiayi,” jelas Wapres yang juga Ketua Umum Dewan Pertimbangan (Wantim)  MUI.

Wapres mengutarakan dirinya selama ini  menjadi Rais Aam, pimpinan tertinggi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Selain itu, menjadi Ketua Wantim  MUI.

“Namun dalam perjalanan saya suruh belok jadi wakil presiden. Bahkan, istri saya tidak tahu kalau saya akan menjadi calon wakil presiden,” jelasnya.

Wapres juga mengungkapkan untuk menjadi wakil presiden dirinya enggak pernah pasang gambar, enggak pernah kampanye. “Bahkan hari ketika saya ditetapkan sore hari itu, dari pagi saya tidak merasa jadi wakil presiden. Istri saya tahunya telah diumumkan, di televisi baru tahukah, loh suami saya jadi wakil presiden. Anak-anak saya juga begitu, karena memang tidak diperkirakan,” cerita Ma’ruf Amin.

Dalam kesempatan itu, Wapres mengingatkan kepada jajaran Setwapres wlaupun berganti pimpinan, berganti Wapres, semangat ini terus dijaga. Karena pengabdian kita adalah pengabdian kepada bangsa dan negara,” tegasnya.

Selain itu, Wapres juga menekankan pentingnya rasa syukur dan keikhlasan dalam menjalankan tugas. “Mari kita berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Ditaruh di mana saja, jangan pernah mengeluhkan kalau kita ditempatkan di suatu tempat. Syukuri saja,” ajaknya.

Hadir dalam acara itu, Kepala Setwapres, Ahmad Erani Yustika, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, serta Tim Ahli Wapres, Deputi, dan Ajudan, (@)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *