
Bogor,Rp1news- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meresmikan operasional Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) Kementerian Agama di Bogor, Rabu (4/12/2024).
Hadir dalam acara itu, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin dan Para pejabat Kemenag. Dalam sambutannya, Nasaruddin Umar mengaku bangga atas kehadiran gedung megah yang menjadi tempat percetakan Al-Qur’an di Indonesia.
“Dengan adanya Gedung PLKI itu, pemerintah kini memiliki tempat percetakan Al-Quran secara mandiri yang dapat mempermudah percetakan Al-Quran dan kitab suci umat lainnya,” kata Nasaruddin.
Ia menambahkan dengan hadirnya Percetakan Al-Qur’an ini, masalah teknis seperti kekurangan Al-Qur’an di wilayah terpencil dapat diatasi.
“Kita bisa mendistribusikan Al-Qur’an melalui Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar hingga ke pelosok daerah. KUA juga memberikan laporan kepada kami tentang kebutuhan Al-Qur’an dan guru ngaji di wilayah mereka,” ungkapnya
Menag kemudian bercerita saat dirinya menjabat Dirjen Bimas Islam di Kemenag, beberapa tahun silam sebelum menjabat Wakil Menteri Agama RI 2011-2014.
Menurut Nasaruddin, saat itu jumlah Al-Qur’an yang dicetak masih sangat minim, sementara kebutuhannya lumayan tinggi.
Menag juga mengungkapkan tempat ini bukan hanya untuk mencetak Al-Qur’an, tetapi juga menjadi pusat literasi Al-Qur’an. Di sini, kita bisa melakukan pendalaman.
“Ada perpustakaan, ruang konferensi, wisata spiritual, dan berbagai fasilitas lain yang bisa dikunjungi oleh keluarga,” jelas Menag.
Menag juga mengusulkan agar percetakan ini mencetak kitab suci agama lain untuk mencerminkan semangat toleransi. “Kementerian Agama bukan hanya untuk agama Islam, melainkan mencakup semua agama. Oleh karena itu, kitab suci agama apa pun dapat dicetak di sini. Walaupun namanya Percetakan Al-Qur’an, percetakan ini juga dapat mencetak kitab suci agama lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menag mengatakan bahwa percetakan ini tidak hanya akan mencetak kitab suci, tetapi juga buku pelajaran, jurnal,
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, menjelaskan bahwa pembangunan Gedung PLKI UPQ ini merupakan hasil dari perencanaan yang dimulai sejak tahun 2020. Proyek ini mulai dibangun pada tahun 2023 dan selesai dalam waktu dua tahun dengan total anggaran sebesar Rp239 miliar. “Alhamdulillah, kini kapasitas cetak meningkat signifikan dari 250 ribu menjadi 1 juta mushaf Al-Qur’an per tahun,” ungkap Kamaruddin.
Kamaruddin menambahkan, Gedung PLKI UPQ Kemenag dirancang sebagai ikon wisata religi dengan fasilitas modern, seperti ruang diskusi, seminar, galeri mushaf, dan mini teater digital yang sangat canggih.
“UPQ ini tidak hanya menjadi percetakan Al-Quran, tetapi juga pusat literasi keagamaan Islam. Dengan konsep GLAM (Gallery, Library, Archive, Museum), bangunan modern ini menjadi ikon wisata religi dan peradaban Islam di Indonesia,” ujar Kamaruddin Amin. (@)