
Jakarta, Rp1news – Potensi Indonesia sebagai penghasil bahan baku herbal menduduki urutan pertama sedunia. Kekayaan alam baik daratan maupun di dalam laut sana, besar manfaat bagi kesehatan umat manusia.
Herbal berupa tumbuh-tumbuhan mengandung khasiat obat pencegahan, bahkan penyembuhan penyakit. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia Dr (Cand), dr. Inggrid Tania, M.Si menegaskan hal itu di hadapan sekitar 150 komunitas TP PKK dan bidan di Gedung Lippo Kuningan, Jl. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).
Dokter Inggrid menyerukan warga masyarakat khususnya kalangan Tim Penggerak Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan bidan memanfaatkan sebaik-baiknya perawatan sekaligus pengobatan cara herbal. Manfaat besar dan biaya relatif murah.
Pertemuan awal kampanye pemanfaatan obat tradisional siang itu, dirancang dalam tema Gerakan Tulus Hati (tuang, usap, elus, hangatkan buah hati) tingkat nasional didukung Kementerian Kesehatan RI dan Pimpinan Pusat TP PKK.
Hadir dari kalangan medis yaitu Ketua Perhimpunan Digital Medis Indonesia dr. Saptadji, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dr. Yudi dan Eva Rudjito dari PT PZ Cussons Indonesia sebagai produsen obat herbal.
BAYI SEHAT & KUAT
Produk herbal keperluan bayi berupa minyak telon, kayu putih dan lainnya. Gerakan Tulus Hati dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian orangtua, kader Posyandu, TP PKK dan bidan terhadap kesehatan bayi se-Indonesia.
TULANG DAN OTOT
Pertumbuhan tulang dan otot bayi butuh perhatian ekstra karena bekal kesehatan fisik masa depan bayi. Melalui Gerakan Tulus Hati diharapkan pertumbuhan kesehatan bayi hingga dewasa menjadi kuat ( optimal ).
Aktivitas TP PKK di pelosok tanah air dalam hal tanaman obat keluarga (Toga) besar manfaat. Kalangan medis peduli obat herbal mengharapkan agar menjadi perhatian kalangan pemangku kepentingan mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga pusat. (∆)